Gangguan Email BlackBerry, RIM Minta Maaf

Layanan push email BlackBerry pada hari Rabu (15/8/2012) kemarin sempat tidak berfungsi mulai pukul 13.00-17.00 WIB. Research in Motion (RIM) selaku produsen BlackBerry meminta maaf atas gangguan tersebut.

"Sebagai informasi terbaru kami informasikan bahwa layanan di email BlackBerry Internet Service (BIS) kami telah kembali normal. Kami mohon maaf kepada para pelanggan atas segala ketidaknyamanan yang terjadi," tulis pernyataan resmi RIM yang diterima Kamis (16/8/2012).

Sekadar catatan, layanan BlackBerry Internet Service (BIS) di BlackBerry sempat bermasalah, khususnya saat pengiriman dan penerimaan email di akun Yahoo atau Gmail atau email gratisan lainnya. Sementara layanan email BlackBerry Enterprise Service (BES) di perangkat BlackBerry tidak mengalami gangguan.

General Manager Corporate Communication Telkomsel Ricardo Indra pun membenarkan bahwa layanan BIS di perangkat BlackBerry khususnya pelanggan yang memakai kartu Telkomsel juga mengalami gangguan. Namun layanan BIS kini sudah pulih."Iya, sempat error. Kami juga menerima keluhan seperti itu," kata Ricardo.

Namun Ricardo mengaku urusan BIS bukanlah urusan operator. Pihak operator hanya menyediakan "jalur" telekomunikasi. Sementara urusan sistem di perangkat BlackBerry merupakan urusan RIM. "Layanan email yang terganggu ini murni karena server di RIM. Jadi bukan masalah jaringan di operator," jelasnya.

Sehingga, Ricardo juga setuju bila ada wacana untuk memindahkan server milik RIM ke Indonesia. Tujuannya, layanan RIM akan dapat digunakan secara cepat karena Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan pengguna BlackBerry terbanyak di dunia.

Anita Avianty, Head of Corporate Communication Axis Telekom Indonesia juga menjelaskan hal senada. Pengguna BlackBerry yang menggunakan jaringan Axis juga mengalami masalah.

"Kami juga telah menerima notifikasi dari pihak RIM bahwa saat ini (kemarin) sedang terjadi gangguan layanan BlackBerry yang berdampak pada layanan pengiriman dan penerimaan email pada pelanggan layanan BlackBerry di Asia Pacific," kata Anita.